US FAA Menemukan Penyebab Jatuhnya Sriwijaya SJ 182

US FAA Menemukan Penyebab Jatuhnya Sriwijaya SJ 182

Jakarta, KlikDirektori.com | Keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak melalui Herrmann Law Group menggugat Boeing Company di Pengadilan Tinggi King County di Washington, Amerika Serikat.

“Gugatan tersebut menyatakan Boeing bersalah. Gugatan tersebut menuduh Boeing gagal memperingatkan maskapai penerbangan dan pengguna lainnya tentang cacat pada throttle otomatis dan bahayanya memarkir pesawat selama beberapa bulan, ”kata Mark Lindquist, pengacara senior Herrmann Law Group, Kamis 20 Mei di Hotel Fairmont, Jakarta

Dia mengatakan bahwa sebagai produsen pesawat, Boeing memiliki kewajiban berkelanjutan untuk memperingatkan dan memberi tahu maskapai penerbangan tentang bahaya yang diketahui atau perlu bagi produsen yang terkait dengan pesawat tersebut.

“Ini adalah masalah keamanan bagi seluruh dunia,” kata Mark Lindquist, pengacara senior Herrmann Law Group.

https://www.klikdirektori.com/wp-content/uploads/2021/04/Screenshot_26-min.png
KLIK Direktori | Direktori KBLI

Jasa Pembuatan PT Perorangan, PT Biasa & CV
Pendirian Badan Usaha

Pada 14 Mei 2021, Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan Airworthiness Notification untuk pesawat Boing 737-300, 400 dan 500 series berdasarkan informasi yang dipelajari dalam penyelidikan kecelakaan Sriwijaya Air Flight SJ 182. Pemberitahuan tersebut menyatakan ada “kondisi tidak aman” di pesawat.

Nasihat menunjukkan bahwa ada kondisi yang tidak aman di kapal. FAA menemukan bahwa kegagalan kabel syncho flat tidak dideteksi oleh komputer auto-throttle. Cacat ini “dapat mengakibatkan hilangnya kendali atas pesawat”.

Investigasi awal oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan adanya dorongan asimetris dari mesin sebelum SJ 182 menukik fatal. Secara spesifik, throttle kiri dikurangi sementara throttle kanan tidak.

Jasa Design & Pengembangan Website
Jasa Design & Pengembangan Website

Jasa Pembuatan Aplikasi Mobile
Jasa Pembuatan Aplikasi Mobile

Meskipun FAA mengatakan kecelakaan itu kecil kemungkinannya terjadi sebagai akibat langsung dari kegagalan kabel syncho, itu terlalu dini untuk menarik kesimpulan yang pasti. Laporan awal dari KNKT menunjukkan bahwa gaya dorong asimetris menyebabkan pesawat jatuh dan menukik. Pesawat itu jatuh lebih dari 3.000 meter dalam waktu kurang dari satu menit.

Sriwijaya Air SJ 182 sudah terparkir selama sembilan bulan akibat pandemi Covid-19. Pada tahun 2020, FAA memperingatkan maskapai penerbangan dan produsen pesawat bahwa memarkir pesawat selama lebih dari tujuh hari dapat menyebabkan korosi dan masalah lainnya yang berkaitan.

Herrmann Law Group mewakili 50 keluarga korban di Indonesia dan Ethiopia dalam dua kecelakaan Boeing 737 Max 8 baru baru ini. Hampir semua kasus tersebut telah berhasil diselesaikan dengan Boeing. Jumlahnya dirahasiakan, tetapi dapat dilaporkan bahwa kasus individu diselesaikan dalam jutaan dolar. (pr)

Baca pula: Kumpulan Berita & Info Terkini

Penulisan dan Publikasi Profil Perusahaan dan Produk
Penulisan & Publikasi Profil Perusahaan, Produk, dll

Rumah Dijual | Leading Portal in Property Technology
Leading Portal in Property Technology