Pemerintah RI Menerbitkan Global Bond Sebesar USD4.3 Miliar, Terbesar dan Terlama Jatuh Temponya

Jakarta, KlikDirektori.com | Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia disertai dengan pasar keuangan global yang bergejolak, Pada tanggal 6 April 2020, Pemerintah Republik Indonesia telah sukses melakukan transaksi penjualan tiga seri Surat Utang Negara (SUN) dalam denominasi US Dollar (USD Bonds) dengan total nominal sebesar USD4,3 miliar atau Rp68,6 triliun (kurs Rp 16.000) yang terdiri dari masing-masing USD1,65 miliar untuk tenor 10,5 tahun, USD1,65 miliar untuk tenor 30,5 tahun dan USD1 miliar untuk tenor 50 tahun.

KLIK ➡ ….. ⚫ ADVERTISE YOUR BUSINESS: Your Customers are looking for You online ………. ⚫ AFFILIATE PROGRAM: Earn Big Commission for Each Listing You Reference, Join Us Now! ………. ⚫ ONLINE SHOPPING: Best Sellers, Best Offers, Best Prices, Best Choices ………. ⚫ ONLINE BOOKING: Cheap Flights/Hotels/Homes/Rooms/Tickets ………. ⚫ WONDERFUL INDONESIA: The 10 Destinations and Others ………. ⚫ FINANCIAL SERVICES: Banking, Financing, Investing, Insurance, P2P Lending ………. ⚫ LIST YOUR PROPERTY: Buy | Sell | Rent ……….

Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil transaksi penjualan SUN dalam valuta asing sebagai berikut:

Pemerintah RI Menerbitkan Tiga Seri Global Bonds Sebesar USD4.3 Milliar | Bond Structure | KlikDirektori.com |

Apartemen Citra Landmark di Ciracas Jakarta Timur | Propertindo123.com

Penerbitan USD Bonds kali ini akan digunakan untuk memenuhi pembiayaan APBN secara umum, termasuk biaya untuk upaya penanganan dan pemulihan COVID-19. Pembiayaan APBN melalui mekanisme pasar merupakan upaya Pemerintah untuk tetap menjalankan kebijakan fiskal secara kredibel, disiplin, dan sustainabel di tengah kondisi perekonomian global yang volatile.

“Penerbitan global bonds ini merupakan capaian yang sangat positif di tengah turbulensi pasar keuangan global,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam video conference di Jakarta, Selasa (7/4)

Di sisi lain juga menggambarkan kebijakan fiskal yang responsif untuk mendukung 3 (tiga) program prioritas pemerintah dalam penanganan COVID-19 yaitu penanganan masalah kesehatan, penyediaan jaring pengaman sosial, serta dukungan terhadap dunia usaha terutama UMKM.

Pada transaksi kali ini, Pemerintah melakukan penerbitan tenor 50 tahun untuk pertama kalinya setelah mempertimbangkan preferensi investor global bonds pada tenor yang sangat panjang, sekaligus untuk menyeimbangkan kurva jatuh tempo Surat Utang Negara dan menciptakan acuan (benchmark) tenor baru bagi Indonesia.

“Penerbitan surat utang tenor 50 tahun yang pertama kali dilakukan oleh pemerintah Indonesia juga merupakan tenor terpanjang yang dilakukan pemerintah. Ini secara implisit menunjukkan kepercayaan investor terhadap track record kondisi ekonomi negara dan pengelolaan keuangan negara,” kata Sri Mulyani.

“Tenor baru ini menciptakan benchmark tenor baru surat utang negara di Indonesia, dan tentu kami juga gunakan tenor 50 tahun dalam rangka capitalize kurva tenor jangka panjang yang cenderung flat, selain itu juga menyeimbangkan rata-rata profil jatuh tempo surat utang negara, mengingat minat pasar domestik yang cenderung pada tenor pendek.” ujarnya.

Dengan total penerbitan USD4,3 miliar atau yang terbesar sepanjang penerbitan USD Bonds, transaksi ini memperlihatkan kemampuan Pemerintah untuk memanfaatkan window penerbitan dengan baik.

“Ini adalah penerbitan terbesar di dalam sejarah penerbitan USD bonds oleh Pemerintah RI. Ini juga merupakan negara pertama di Asia yang menerbitkan sovereign bonds sejak covid-19 terjadi,” sambung dia.

Avania Residences di Gatot Subroto Jakarta Pusat | Propertindo123.com

Pada transaksi USD Bonds kali ini, yield yang dicapai untuk tenor 10,5 tahun, 30,5 tahun dan 50 tahun ini masing-masing adalah 3,900%, 4,250% dan 4,500%. Yield ketiga tenor tersebut masing-masing lebih ketat 25 bps, 30 bps dan 40 bps dari level initial price guidance.

“Kita mampu mendapatkan pricing atau yield yang lebih favorable atau lebih rendah. Ini sesuatu yg cukup positif menggambarkan reputasi Indonesia yang cukup stabil selama ini,” pungkasnya.

Surat Utang Negara berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) adalah jenis fixed rate bond atau dengan imbal kupon/bunga bersifat tetap. Penerbitan Global Bonds atau Pandemic Bonds 2020 dilakukan dengan format SEC Shelf Takedown Tahun 2020, dan settlement 15 April 2020. Obligasi ini tercatat kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari 2 kali atau senilai US$ 10,91 miliar atau Rp 174,56 triliun.

Ketiga seri SUN yang diterbitkan diperkirakan akan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch* dan akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange.

Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Citigroup, Deutsche Bank, Goldman Sachs, HSBC dan Standard Chartered Bank, sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

(pr)

Baca pula: Kumpulan Berita & Info Terkini