Kanker Paru di Indonesia Sebabkan Lebih Dari 26 Ribu Orang Meninggal


Kanker Paru di Indonesia Sebabkan Lebih Dari 26 Ribu Orang Meninggal | KlikDirektori.com

• Kanker paru adalah salah satu kanker paling mematikan di dunia diantara kanker lainnya. Menurut data Globocan 2018, sejumlah 26.095 orang di Indonesia meninggal karena kanker paru-paru setiap tahunnya, dengan 30.023 kasus baru, tertinggi di Asia Tenggara.

• Saat ini telah tersedia beberapa pengobatan untuk kanker paru, namun tetap diperlukan suatu inovasi pengobatan yang berkelanjutan.

• Imuno Onkologi merupakan standar pengobatan kanker terbaru di dunia yang membantu meningkatkan angka harapan hidup dan kualitas hidup pasien kanker

Jakarta, KlikDirektori.com | Dalam rangka Hari Kanker Sedunia 2020, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat bekerjasama dengan Merck Sharp and Dohme (MSD) menyelenggarakan diskusi media berjudul ”Pendekatan Baru Pengentasan Kanker Paru” -New Approach in Lung Cancer Management, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai inovasi dan standar pengobatan terbaru untuk kanker paru yang diterapkan di berbagai belahan dunia.

Hari Kanker Sedunia 2020 mengambil tema “I am and I will” mengajak partisipasi seluruh pihak untuk mengambil tindakan nyata dalam memerangi kanker.

KLIK ➡ ….. ⚫ ADVERTISE YOUR BUSINESS: Your Customers are looking for You online ………. ⚫ AFFILIATE PROGRAM: Earn Big Commission for Each Listing You Reference, Join Us Now! ………. ⚫ ONLINE SHOPPING: Best Sellers, Best Offers, Best Prices, Best Choices ………. ⚫ ONLINE BOOKING: Cheap Flights/Hotels/Homes/Rooms/Tickets ………. ⚫ WONDERFUL INDONESIA: The 10 Destinations and Others ………. ⚫ FINANCIAL SERVICES: Banking, Financing, Investing, Insurance, P2P Lending ………. ⚫ LIST YOUR PROPERTY: Buy | Sell | Rent ……….

Dalam acara ini, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASIM, FACP, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat, bertindak sebagai moderator, dengan narasumber dr. Elisna Syahruddin, Ph.D., Sp.P (K) –Spesialis Paru Konsultan; Prof. dr Siti Boedina Sp.PK (K) – Senior Immunologist; dr. Sita Laksmi Andarini, Ph.D, Sp.P (K) – Spesialis Paru Konsultan; dan Albert Charles Sompie – Penyintas Kanker Paru dan YKI Support Group.

Pengentasan kanker paru menjadi penting mengacu pada data Globocan 2018 dimana persentase angka kematian kanker paru di Indonesia mencapai 19,3% dibandingkan dengan total kematian dari seluruh kanker lainnya. Penyakit ini merupakan kanker penyebab kematian terbanyak bagi pria sebanyak 22,8% dan menjadi salah satu penyebab kematian utama bagi perempuan sebanyak 14,2%.

Prof.Dr.dr Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASIM, FACP, mengatakan “Kita semua patut waspada dengan jumlah penderita kanker yang terus meningkat di Indonesia, termasuk kanker paru. Salah satu penyebab utama adalah gaya hidup yang merupakan penyebab 90%-95% dari terjadinya kanker, seperti pola makan yang tidak sehat, merokok, obesitas, infeksi hingga konsumsi alkohol, sedangkan sisanya diakibatkan oleh faktor keturunan.”

Prof. Aru menambahkan, “Sangatlah penting melakukan upaya untuk menurunkan berat badan menjadi ideal, membangun pola makan yang sehat, serta melakukan aktivitas fisik secara teratur, dimana hal ini dapat mencegah kemungkinan kanker hinggal 30%-35%, disertai dengan deteksi kanker atau skrining guna membantu diagnosa lebih dini sehingga memungkinkan pengobatan dengan hasil yang baik.”

Albert Charles Sompie, penyintas kanker paru dan anggota support group YKI Pusat mengatakan “Melawan kanker bukanlah hal yang mudah. Selain pengobatan, juga diperlukan dukungan keluarga dan orang terdekat sekaligus seluruh elemen masyarakat. Oleh karena ini saya sangat mengapresiasi kerjasama MSD dengan YKI Pusat untuk mendukung peningkatan kesadaran masyarakat mengenai standar terbaru dalam pengobatan kanker di dunia, khususnya kanker paru. Dengan memahami dan mendapatkan pengobatan yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kehidupan pasien kanker.”

dr. Aileen Dualan, Executive Director, Asia Pacific Medical Affairs, MSD mengatakan, “MSD adalah pendukung dan mitra setia dari World Cancer Day. MSD senantiasa berjalan bersama dengan para pemangku kepentingan, pasien kanker dan keluarga, peneliti, pemerintah, serta setiap orang yang mendukung upaya dalam melawan kanker diseluruh dunia. Hal ini adalah komitmen kami.”

MSD sebagai perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang penelitian imuno-onkologi telah melakukan lebih dari 1.000 uji coba, termasuk lebih dari 600 uji coba yang menggabungkan imuno-onkologi dengan perawatan kanker lainnya. Uji coba ini mencakup lebih dari 30 jenis tumor, termasuk kanker paru. MSD bermitra dengan peneliti onkologi di seluruh dunia untuk memahami bagaimana imuno-onkologi dapat meningkatkan harapan hidup dan manajemen perawatan kanker jangka panjang.

Saat ini telah tersedia beberapa pengobatan untuk kanker paru, namun tetap diperlukan suatu inovasi pengobatan yang berkelanjutan. Beberapa jenis pengobatan yang biasanya dijalani oleh pasien kanker paru adalah operasi, kemoterapi, radiasi, dan terapi target. Kini, telah ada imunoterapi untuk kanker paru, sebuah standar terbaru bagi pengobatan kanker di Indonesia yang dapat memperpanjang harapan hidup pasien dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Berbeda dengan kemoterapi yang berfungsi untuk membunuh sel kanker, imuno onkologi bekerja menggunakan sistem imun tubuh untuk menyerang sel kanker. Pengobatan ini diberikan lewat infus. Terapi Imuno Onkologi memiliki efek samping yang lebih sedikit dalam kerontokan rambut, sakit kepala parah, dan mual. Menurut penelitian, angka harapan hidup lima tahun (five years survival rate) pasien yang menjalani terapi immuno onkologi mencapai 5 sampai 6 kali lipat dibandingkan kemoterapi bahkan 15 kali lipat pada pasien yang merespon terapi dengan baik. Ini adalah angka harapan hidup yang baik untuk pasien dengan kanker paru.

George Zaki, Managing Director, MSD di Indonesia menambahkan, “Kegiatan diskusi media ini merupakan salah satu wujud komitmen kami untuk terus meningkatkan kesadaran dalam memerangi kanker. Bekerja sama dengan YKI Pusat, MSD Indonesia berharap acara ini dapat memberikan lebih banyak pemahaman kepada para pemangku kepentingan di bidang inovasi perawatan kanker.” (pr)

Baca pula: Kumpulan Berita & Info Terkini